Manajemen Proyek
BAB I
Pengenalan Manajemen Proyek
Latar belakang, sejarah dan motivasi mempelajari manajemen proyek
khususnya TI
1.
Laporan
Chaos 1995
·
Penelitian
Standish Group menunjukkan 31,1% mengejutkan proyek akan dibatalkan sebelum
mereka pernah mendapatkan selesai.
·
Hasil
lebih lanjut menunjukkan 52,7% dari proyek akan menelan biaya lebih dari 189%
perkiraan asli mereka.
·
Di
sisi keberhasilan, rata-rata hanya 16,2% untuk perangkat lunak proyek yang
diselesaikan tepat waktu.
·
Sebuah
laporan tahun 2001 menunjukkan bahwa AS menghabiskan $ 2.3 triliun untuk proyek
setiap tahun.
·
belanja
TI di seluruh dunia diperkirakan akan tumbuh sebesar 4% dan 6% dalam beberapa
tahun mendatang.
·
Pada
tahun 2003 rata-rata manajer proyek senior di US berpenghasilan hampir $ 90,000
per tahun
·
Di
AS, nomor-satu realitas acara TV pada tahun 2004, menggambarkan peran manajer
proyek penting dalam bisnis.
2.
Keuntungan
menggunakan formal manajemen proyek
·
Kontrol
yang lebih baik di bidang keuangan, fisik, dan SDM
·
Meningkatnya
relasi dengan customer
·
Waktu
pembangunan yang lebih singkat
·
Biaya
yang lebih rendah
·
Kualitas
lebih tinggi & meningkatnya reliabilitas
·
Keuntungan
yang lebih besar
·
Meningkatnya
produktivitas
·
Koordinasi
yang lebih baik
·
Moral
pekerja lebih baik
3.
Pengertian
Proyek dan Manajemen Proyek
Proyek adalah
rangkaian usaha dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk
menghasilkan sebuah produk atau jasa unik tertentu , dilaksanakan oleh
manusia dengan memanfaatkan berbagai sumber daya melalui rangkaian
proses perencanaan, eksekusi dan kontrol.
Contoh Proyek :
·
Membuat
desain baru kendaraan di zaman sekarang.
·
Mengembangkan
produk baru
·
Membangun
sebuah gedung atau fasilitas dalam sebuah lingkungan
·
Membuat
perubahan dalam struktur organisasi.
1.
Proyek
memiliki jangka waktu tertentu yang berarti bahwa rangkaian aktivitas tersebut
memiliki titik mulai dan titik selesai yang pasti (ditargetkan).
2.
Bersifat
unik yang berarti bahwa tidak ada proyek yang menghasil kan produk atau jasa
yang identik.
Manajemen
Proyek yaitu penerapan pengetahuan, kompetensi, keahlian, peralatan,
metodologi, dan teknik didalam proses pengelolaan sebuah proyek
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan berbagai pihak
yang berkepentingan (stakeholders) dari proyek tersebut.
4.
Kendala-kendala
Manajemen Proyek
·
Proyek
harus beroperasi dalam lingkungan organisasi yang luas.
·
Manajer
proyek perlu mengambil pandangan holistik atau sistem proyek dan mengerti
bagaimana terletak didalam organisasi besar.
5.
Kerangka
Kerja Dan Area Knowledge Manajemen Proyek
·
Kerangka
Kerja Manajemen Proyek
·
Kerangka
kerja manajemen proyek menyediakan struktur dasar untuk memahami manajemen
proyek
·
Konteks
manajemen proyek menggambarkan lingkungan internal dan eksternal
dimana dimana proyek tersebut beroperasi.
·
Rangkaian
proses manajemen proyek menggambarkan pandangan umum tentang
bagaimana proses manajemen proyek dalam pengelolaan proyek tersebut
dilaksanakan dan hubungan keterkaitan antaranya.
Area Knowledge
Manajemen Proyek
1.
Pengelolaan
Waktu proyek termasuk memperkirakan berapa lama memakan waktu untuk
menyelesaikan kerja, membangun jadwal proyek yang dapat diterima, dan menjamin
ketepatan waktu penyelesaian proyek tersebut.
2.
Pengelolaan
Lingkup proyek termasuk menentukan dan mengelola semua kerja yang diperlukan
untuk menyeleesaikan kesuksesan proyek.
3.
Pengelolaan
Biaya proyek terdiri dari persiapan dan pengelolaan biaya untuk proyek.
4.
Proyek
pengelolaan Resiko termasuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon resiko
yang terjadi di dalam proyek.
5.
Proyek
SDM memperhatikan kegunaan efektif dari orang yang terkait dengan proyek itu.
6.
Project
Integration management mempengaruhi dan dipengaruhioleh 8 area pengetahuan
lainnya
6.
Alat
dan Tehnik Manajemen Proyek
Alat dan tehnik
manajemen proyek membantu manajer proyek maupun timnya dari berbagai aspek
manejemen proyek.
1.
Analisis
waktu, bagan Gantt, dan diagram network.
2.
Perkiraan
biaya
3.
Perkiraan
ruang lingkup
7.
Hubungan
manajemen proyek dengan disiplin ilmu lain
·
Sebagian
besar pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola proyek yang unik atau hampir
unik untuk manajemen proyek (misalnya: analisis jalur kritis dan struktur kerja
rincian). Namun PMBOK tidak tumpang tindih dengan disiplin manajemen yang lain
nya.
·
Manajemen
umum meliputi perencanaan, pengorganisasian, staf, melaksanakan, dan
mengendalikan operasi perusahaan berlangsung. Manajemen umum juga termasuk
mendukung disiplin ilmu seperti pemrograman computer, hukum, statistic dan
teori probabilitas,logistic dan personel. PMBOK ini tumpang tindih manajemen
umum di banyak daerah- prilaku organisasi, peramalan keuangan, dan teknik
perencanaan.
·
Daerah
aplikasi adalah kategori proyek yang memeiliki elemen umum yang signifikan
dalam proyek tsb namun tidak dibutuhkan hadir dalam semua proyek. Daerah
aplikasi didefinisikan dalam hal :
a)
Teknis
elemen, seperti pengembangan perangkat lunak, farmasi atau teknik kontruksi.
b)
Manajemen
elemen, seperti kontrak pemerintah atau pengembangan produk baru.
c)
Industry
kelompok, seperti otomotif, kimia, atau layanan keuangan
8.
Bagan
gantt, diagram network dan alat manajemen proyek enterprise
Diagram Network
Bagan Gantt
Alat management
proyek enterprise
9.
Profesidan
Sertifikasi Manajemen Proyek
Profesi
Manajemen Proyek :
Berbagai
kelompok – kelompok tertentu berminat di berbagai bidang seperti engineering,
berbagai bidang jasa, maupun kesehatan.
Sertifikasi
Manajemen Proyek :
PMI telah
menyediakan sertifikasi sebagai Project Management Profesional (PMP). Untuk
mendapatkan sertifikasi itu seorang PMP harus mempunyai pengalaman proyek yang
cukup, dan harus mengikuti test PMP dank ode etik yang telah ada.
10.
Etika
dalam Manajemen Proyek
Seorang PMP
harus mengikuti kode etik yang ada. Karena kode etik adalah begian penting dari
semua manajemen proyek dan seorang PMP harus bertanggung jawab secara
professional.
11.
Manajemen
Proyek Software
Enterprise
Proyek Manajemen software mengintegrasikan informasi dari beberapa proyek untuk
memperlihatkan status proyek-proyek yang telah disetujui, aktif, dan akan
datang dalam seluruh organisasi Juga menyediakan link pada informasi yang lebih
detail mengenai suatu proyek tertentu.
BAB II
Konteks Manajemen Proyek dan TI.
1. SIKLUS
HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses
evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi
berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall
approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi
Top-Down Design.
Tahapan dari
siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap
Perencanaan
2. Tahap
Analisis
3. Tahap
Rancangan
4. Tahap
Penerapan
5. Tahap
Penggunaan
Kelima tahap tersebut secara diagram
nampak seperti Gambar di bawah ini:
Setelah kita tahu apa itu siklus
hidup sistem maka kita pun harus mengetahui bahwa di perlukan sebuah studi
kelayakan pada saat merencanakan sebuah proyek.
2.
Karakteristik Tahapan Proyek
· Serangkaian
Aktifitas dapat dikatakan menjadi sebuah fase ,jika pada akhir rangkaian
tersebut terdapat atau ditandai dengan adanya beberapa output
tertentu. Output tersebut sifatnya bisa tangible dan intangible.Contoh
:Rancangan Infrastruktur jaringan, Koneksi Komputer ke internet backbone.
· Berakhirmya
sebuah fase biasanya ditandai dengan evaluas atau kajian terhadap output-output
tersebut,
yang kerap dihubungkan dengan
kualitas dari keluaran (produk atau jasa) tersebut.
3.
Karakteristik Siklus Hidup Proyek
Siklus hidup
proyek berfungsi untuk menentukan awal dan akhir
proyek. Sebagai contoh, ketika sebuah
organisasi mengidentifikasi kesempatan yang ingin menanggapi
untuk, sering akan mengotorisasi sebuah
studi kelayakan untuk memutuskan apakahharus melaksanakan suatu
proyek. Kehidupan Proyek definisi siklus akan
menentukan apakah studi kelayakan diperlakukansebagai
fase proyek pertama atau sebagai sebuah proyek, yang
terpisah berdiri sendiri.
4.
Stakeholder Management
“Harus dikelola dengan baik
mengingat sebuah organisasi memiliki sumber daya yang terbatas dan
sumber daya ini, akan digunakan bersama oleh top management,
manajer fungsional dan manajer proyek lainnya”.
5. Fase-fase
Proyek & Project Life Cycle
Project life cycle adalah himpunan
fase-fase proyek, yang menghubungkan awal proyek dengan akhir proyek
Project life cycle mendefinisikan
pekerjaan yang harus dilakukan dalam tiap fase, mendefinisikan produk yang
harus dihasilkan dalam tiap fase, kapan, siapa yang terlibat dan bagaimana
pihak manajemen organisasi akan mengendalikan dan menyetujui hasil pekerjaan
dalam tiap fase
Fase-fase dalam tiap proyek/industri
bisa berlainan,
namun secara umum fase proyek
terdiri dari :
* concept
*development
*implementation
*close-out/support
Dengan memahami project life cycle,
manajer proyek dan organisasi diharapkan dapat mengendali proyek dan
mengaitkan proyek dengan kegiatan
operasional organisasi dengan tepat, dalam rangka menjaga kinerja organisasi.
6. Proyek
Teknologi Informasi
· Proyek
IT sangat beraneka ragam berkaitan dengan ukurannya, kompleksitasnya,produk
yang ihasilkan, area aplikasi dan sumber daya yang dibutuhkannya.
· Tim
Proyek IT, harus memiliki kemampuan yang beraneka ragam dengan keterampilan
yang juga beraneka ragam.
· Proyek
IT harus terus “berjuang” dengan kemajuan teknologi IT yang berkembang dengan
pesat tetap harus ada orang yang ahli di bidang tertentu di bidang
IT.
7. Fungsi
kerja manajemen proyek
· Menentukan
lingkup proyek
· Mengidentifikasi
stakeholder, pengambil keputusan, dan prosedur eskalasi
· Kembangkan
daftar tugas rinci
· Perkiraan
waktu yang diperlukan
· Mengembangkan
diagram alur manajemen proyek awal
· Laporan
status proyek
8.
Keahlian yang disarankan bagi manajer proyek
· Keterampilan
komunikasi : mendengarkan, membujuk
· Keahlian
organisasi : perencanaan, penetapan tujuan, menganalisi
· Keterampilan
team building : empati, motivasi, esprit de corps
· Keterampilan
kepemimpinan : misalnya set, energik, visi (gambaran besar), delegasi, positif
· Keterampilan
mengatasi : fleksibilitas, kreativitas, kesabaran, ketekunan
BAB III
Grup proses Manajemen Proyek : Studi kasus
1. Grup proses manajemen proyek
Dalam
sebuah manajemen proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan antara
yang satu dengan yang lainnya, dan tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu
grup proses Dalam manajemen proyek terdapat 5 grup proses:
- Inisisasi yaitu dilakukannya pendefinisian
proyek
- Perencanaan proyek yaitu
mendefinisikan dan merinci tujuan proyek, serta merencanakan
aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek itu
sendiri dan sesuai batasan yang telah disepakati
- Eksekusi yaitu mengintegerasikan
semua sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek dengan
melaksanakan apa yang sudah direncanakan
- Kontrol yaitu mengukur dan
memonitor secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya
penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya
- Akhir melakukan formalisasi hasil
proyek berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari proyek
2. Hubungan antara Grup Proses dan
Area Knowledge
Knowledge berperan penting dalam
sebuah manajemen proyek terutama dalam pengawasan grup proses manajemen proyek.
Dimana grup proses adalah suatu rencana demi kelancaraan proyek agar lebih
mudah dalam memulai proyek dan tugas knowledge ialah memonitor segala hal dari
berbagai aspek yang terjadi didalam grup proses.
Ø
Inisiasi proyek
Inisiasi proyek merupakan tahap awal
kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap
ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifikasi. Beberapa pilihan
solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan.Sebuah studi
kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan
terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan
permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer
proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan berakhir ketika
manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai perencanaan.
Ø
Dokumen Tahap Inisiasi
Merupakan dokumen yang berisi
tentang tahap awal kegiatan awal yang sudah dibentuk sejak sebuah proyek
disepakati untuk dikerjakan oleh tim proyek.
Ø
Rencana Proyek
Rencana Proyek adalah sebuah
kerangka gagasan gagasan dalam menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi
mensukseskan apa yang menjadi tujuan manajemen proyek itu dibuat.
Ø
Eksekusi Proyek dan Pengawasan Proyek
Dengan definisi proyek yang jelas
dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau
pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara
fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project
plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa
proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol pelaksanaan
proyek juga penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
3. Membangun metodologi manajemen
proyek IT
Sebuah
perusahaan vendor IT atau vendor apapun yang hidup matinya bergantung pada
keberadaan proyek, memiliki masalah yang sama dalam menentukan metodologi apa
yang cocok untuk digunakan dalam pengerjaan proyek. Dalam dunia IT lebih dalam
lagi akan ada pertanyaan metodologi apa yang cocok untuk pengembangan software
atau untuk digunakan sebagai acuan Software Development Life Cycle (SDLC)
Pengalaman
membuktikan, tidak adanya kejelasan metodologi yang jelas yang digunakan
perusahaan akan membuat proyek berjalan tanpa arah dan akan sangat tergantung
dari individu manajer proyeknya. Jika kondisi itu berlangsung pada proyek yang
kompleks dan ditangani oleh manajer proyek yang tidak berpengalaman maka akan
berakhir pada kegagalan proyek. Bagi orang yang lebih tinggi yaitu atasan dari
manajer proyek, hal tersebut akan membuat proyek-proyek tidak bisa dimonitor
apalagi dikontrol
Memilih
metodologi proyek memang bukan hal yang mudah. Kita tau ada berbagai macam
metodologi mulai yang general, yang bisa diimplementasikan pada proyek apapun
seperti PMBOK, PRINCE2 maupun yang spesifik untuk domain tertentu misalnya
SWEBOK, XP, Scrum yang digunakan pada proyek development software.
Masing-masing metodologi memiliki keuntungan dan kita perlu untuk TIDAK memilih
begitu saja satu metodologi karena saya percaya tidak ada metodologi yang
"one size fits all"
Kita dapat
mengelaborasikan beberapa metodologi dan membuatnya pesifik untuk perusahaan
dengan catatan metodologi tersebut didefinisikan agar sesuai dengan sifat dari
proyek-proyek yang ada dan sebisa mungkin masih dapat disesuaikan (tailored)
sesuai dengan besarnya proyek
Untuk
mengelaborasi metodologi, sebaiknya kita mulai dengan studi beberapa metodologi
yang sudah ada. Ada baiknya kita membuat listing yang lengkap dari metodologi
yang yang sudah ada, mempelajarinya secara high level, kemudian menentukan yang
menjadimain interest, lalu melakukan klasifikasi seperti yang dijelaskan sebuah
artikel "Defining & Classifying Project Management Methodologies."
Ada baiknya perusahaan
membuat sebuah referensi metodologi manajemen proyek pada Level 3 (Organization
specific, customized methodology). Yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
diadaptasi menjadi L4 maupun L5 sesuai kemampuan manajer proyek
Sebuah
kesimpulan yang menarik terkait pemilihan metodologi ini dapat kita lihat dari
artikel "Methodology Per Project". Menurut penulis artikel tersebut,
Alistair Cockburn, metodologi memiliki sepuluh elemen dasar yaitu: roles,
skills, activities, techniques, tools, teams, deliverables, standards, quality
measures dan project values. Tidak semua metodologi mencakup semua elemen
tersebut, semakin besar proyek maka harus semakin besar metodologinya artinya
aspek elemen yang dicakup harus semakin lengkap. Hal tersebut bisa dilakukan
dengan cara mengelaborasi beberapa metodologi. Lebih jauh lagi, perusahaan
seharusnya tidak hanya mendefinikan acuan metodologi tetapi sebuah common frame
of reference yang mencakup:
- A common project management model
- Companywide project management
training programs
- Project management career
development
- Knowledge-sharing activities
4. Studi Kasus : JWD Consulting’s
Project Management Intranet
Case Study : JWD Consulting’s
Project Management Intranet Site kami merangkum bahwa Manajemen Proyek terdiri
dari beberapa proses, sbb:
1. Initiating
2. Planning
3. Executing
4. Monitoring and Controlling
5. Closing
1. Initiating
Inisiasi merupakan tahap pengenalan
dalam memulai proyek baru, dan memastikan bahwa pada tahap ini proyek akan dijalankan
dengan benar.
Input : Mengidentifikasikan
pihak-pihak yang berkepentingan, menganalisis kebutuhan yang
diperlukan dalam membangun proyek
dan memperkirakan resiko-resiko yang akan muncul.
Output : - Project charter
terselesaikan dan disepakati.
- Terpilihnya Manajer Proyek
- Teridentifikasinya pihak-pihak
yang berkepentingan.
- Business case terselesaikan.
2. Planning
Tujuan utama dari perencenaan proyek
adalah untuk memandu pelaksanaan proyek
Input : Berupa output-an dari proses
inisiasi sebelumnya.
Output: - Ditentukannya lingkup
proyek
- Adanya kontrak tim
- Adanya WBS
- Scheduled Project terbentuk.
- Adanya daftar dari resiko yg
diprioritaskan.
3. Executing
Proses executing proyek diperlukan
untuk memastikan bahwa aktifitas dalam perencanaan proyek terpenuhi
Input: Berupa output dari proses
perencanaan (planning).
Output: - Mengimplementasikan solusi
dari masalah-masalah yang ada.
- Mengetahui data performansi kerja
dari tim.
- Perencanaan Manajemen Proyek
(diperbaharui).
- Terkualifikasinya daftar penjual.
4. Monitoring and Controlling
Adalah pengukuran dan pemantauan
perkembangan secara berkala akan tujuan proyek untuk memastikan adanya
kecocokkan antara progress dgn rencana awal proyek, selain itu untuk memantau
setiap penyimpangan yang ada dari rencana awal.
Input: Berupa output-an dari proses
sebelumnya
Output:- Adanya recommended
corrective actions, preventive actions, dan defect repair.
- Terukurnya performansi.
- Terukurnya kontrol kualitas.
- Resolved Issues.
5. Closing
Meraih lebih banyak lagi
stakeholders dan pelanggan yang menerima layanan ataupun produk akhir kita.
Output :
- Final Product, service or
result.
- Menutup kontrak.
- Dokumentasi.
Jadi, dari diskusi kelompok, kami
menyimpulkan bahwa input dan output dari tiap proses dalam Case Study : JWD
Consulting’s Project Management Intranet Site , ada
Inisiasi Proyek
Inisiasi proyek merupakan tahap awal
kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap
ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan
solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi
kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan
terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan
permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer
proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan berakhir ketika
manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai perencanaan.
Dokumen Inisiasi
Merupakan dokumen yang berisi
tentang tahap awal kegiatan awal yang sudah dibentuk sejak sebuah proyek
disepakati untuk dikerjakan oleh tim proyek.
Rencana Proyek
Adalah sebuah kerangka gagasan –
gagasan dalam menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi mensukseskan apa
yang menjadi tujuan manajemen proyek itu dibuat.
Eksekusi Proyek dan Pengawasan
Proyek
Dengan definisi proyek yang jelas
dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau
pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara
fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project
plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa
proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol pelaksanaan
proyek juga penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
5. Inisiasi proyek
Inisiasi
proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk
dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan
diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga
didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah
solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi
terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah
ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat
dibentuk dan berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk
untuk memulai perencanaan
6. Dokumen
Inisiasi Proyek
1. pernyataan ruang lingkup proyek
2. Daftar anggota tim proyek beserta
jabatan, tanggung jawab, dan hasil pekerjaan
3. Work breakdown structure
4. Jadwal proyek dalam bentuk Gantt
Chart
5. Daftar resiko yang prioritas
7. Rencana proyek
Rencana
proyek merupakan sebuah kerangka gagasan – gagasan dalam menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi mensukseskan apa yang menjadi tujuan manajemen proyek
itu dibuat
8. Eksekusi proyek, pengawasan
proyek, penyelesaian proyek, dan Post-Project Follow–up
Dengan definisi
proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki
tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini,
deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh
aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi.
Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu
dilakukan guna memantau dan mengontrol pelaksanaan proyek juga penyelesaian
deliverables sebagai hasil akhir proyek
Borgata Promo Codes | December 2021 - Minnesota
BalasHapusThe Borgata online casino will include a generous 100% 온카지노 Welcome Bonus up to $200 when you play a wide range happyluke of online casino games. 카지노 가입 쿠폰 The bonuses are